Selasa, 04 September 2012

* Indonesia harus bangkit dari keterpurukan *

   Indonesia sebagai negara agraris dan kepulauan dengan kekayaan sumbernya alam dengan tingkat kesuburan tanah yang paling tinggi serta keaneragaman hayati. kesuburan tanah dan kekayaan lautan ini pula yang membuat keunggulan komperatif Indonesia dibandingkan dengan negara lain, Keunggulan komperatif inilah yang seharusnya dipertahankan untuk menuaikan keunggulan komperatif. Sebagian besar rakyat Indonesia hidup sebagai Petani dan Nelayan dan tingkat ekonomi mereka termasuk masih rendah dan miskin. Dari wawancara dengan beberapa petani di daerah Bekasi sampai Cikampek, lahan persawahan sudah dimiliki oleh orang Jakarta, bukan lagi dimiliki oleh warga setempat apalagi petani penggarap.
   Tenaga produktif di sekitarnya hanya sebagai buruh tani dan buruh musiman saja, sementara budaya konsumtif sudah melanda pola hidup mereka, kepemilikan mobile phone ( Hand Phone ) menjadi keharusan dengan biaya operasi ( pulsa ) cukup tinggi hanya untuk chating atau komunakasi yang tidak produktif. Kondisi sosial masyarakat Indonesia sudah banyak berubah, kalau dulu pekerja kasar atau pembantu rumah tangga pulang kampung membawa uang untuk modal bertani, berternak, atau memperbaiki rumah tetapi sekarang mereka pulang kampung dengan membawa Hand Phone, membeli Sepeda Motor, dan ongkos pulang balik secukupnya, hasil jerih payah bekerja dihabiskan untuk membeli pulsa, keseriusan, ketekunan, dan kejujuran dalam bekerja jauh merosot dalam 2 dekade belakangan ini.
    Dalam rangka mengantisipasi situasi politik ekonomi internasional dan mempertahan kedaulatan eksistensi bangsa Indonesia, pemerintah harus memperkuat ketahanan pangan dengan memperdayakan masyarakat semaksimal mungkin dengan memperkecil keterlibatan pemerintah dalam hasil produksi pertanian, untuk itu pola Pertanian Terpadu yang paling sesuai untuk dilaksanakan, dimana semua bahan pertanian diproduksi secara disentralisasi atau cluster. Disetiap wilayah dengan luas area pertanian tertentu harus mampu memproduksi bibit, pupuk organik, alat pertanian, membangun infrastrukturtertier, menumbuhkan lumbung lumbung padi. Idealnya minimum setiap unit koperasi petani mengelola lahan pertanian 100 ha.
   Untuk mengantisipasi perubahan situasi sosial politik dan ekonomi internasional, bangsa Indonesia harus mempersiapkan diri menghadapi konsekuensi gejolak internasonal tersebut, agar dapat bertahan dan memfaatkan situasi dengan optimal. Seperti kita ketahui dalam pertemuan G-20 di Seoul 12 November 2010 tidak memberikan jaminan pelaksanaan kesepakatan untuk memberikan keseimbangan perdagangan antar negara barat tidak mampu membendung kejayaan asia yang dipimpin Cina.
  Peristiwa penembakan arteleri Korea Utara ke Pulau  Yeonpyeong Korea Selatan Selasa 23 November 2010 merupakan indikasi kegagalan kesepakatan G-20 di Seoul. Peningkatan anggaran pengadaan persenjataan dan penggalangan aliansi sangat intensif, seperti kesepakatan yang digalang Barack Obama terhadap India dan Indonesia, ajakan pemerintah Cina kepada sekutunya untuk tidak menghadiri pemberian Nobel kepada pembangkang Republik Rakyat Cina Geopolitik, Geomiliter, dan Resourses Indonesia sangat strategis di kawasan Asia Pasific, politik luar negri Indonesia harus berpegang pada amanat pembukaan UU dasar 1945 yaitu bebas aktif.
    Tambahan lagi Cina tidak akan tunduk begitu saja dengan tekanan AS, sebab mereka menilai negara adidaya itu tak mengelola kebijaksanaan perdagangannya sesuai dengan prinsip prinsip bisnis. Perlawanan ini terlihat dalam berbagai pernyataan para pejabat pemerintahan Cina. Pada akhirnya kita mencemaskan kesepakatan kesepakatan normatif tidak akan berlaku lagi, lantaran nuansa kepentingan nasional sudah sangat kuat. Yang terjadi kemungkinan besar adalah negara negara berkembang yang menjadikan negara negara maju sebagai pasaran ekspornya. Selayaknya kita harus mempersiapkan diri dengan perkembangan yang terburuk. Tidak usah dengan membuat strategi ini atau strategi itu, sebab kenyataannya itu cuma gaya di konsep saja. ( Mulyadi )
















      
















       















Tidak ada komentar:

Posting Komentar