Sabtu, 24 November 2012

" VISIONING THE FUTURE THROUGH HIGH SPEED TRAIN "

   Civil Engineering National Seminar ( CENS ) merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh Ikatan Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Indonesia. CENS adalah seminar ber level nasional yang membahas isu isu seputar teknik sipil yang sedang berlangsung di tengah masyarakat  Indonesia. CENS kembali diadakan tahun ini dengan tema " Visioning The Future Trough High Speed Train " di JI- EXPO kemayoran 22 November 2012.
   Dengan beragam masalah yang perlu di analisa, tampak sangat wajar untuk membawa isu transportasi kepermukaan. Isu transportasi selalu menjadi momok dan masalah besar di negara negara berkembang,. Kurangnya moda transportasi yang baik, di tambah ratio yang tidak seimbang antara populasi yang terus berkembang dan kebutuhan trasportasi publik membuat masalah semangkin rumit. Diperkirakan pada tahun 2020- 2030, Indonesia akan memiliki Kereta super cepat . High Speed Train ( HST ) seperti Jepang, Cina, Perancis, dan negara negara maju lainnya. Mega Proyek pemerintah yang berbiayai mencapai 180 triliun rupiah ini rupanya telah mencapai tahap study kelayakan, yang dilakukan pihak Jepang ( Japan International Coorporation Agency  ( JICA ) dan Jpan Transport Consultant ). sejak tahun 2008 silam. Pada April 2012, Ditjen Perkereta Apian telah menggelar railway talk di Jepang dengan Atase Perhubungan Jepang untuk membahas lebih lanjut mengenai proyek ini.
   Di Cina pemerintahnya memiliki ambisi besar membangun ribuan kilometer jalur jalur kereta api cepat yang nyaris tanpa istirahat, Cina memiliki daratan yang luas dan mereka berambisi menghubungkan kota kota mereka dengan jaringan high speed train, tidak hanya untuk dalam negri,tapi tapi juga dibangun high speed train sampai ke India ( arah barat cina ) dan Singapura ( arah selatan cina ). Jalur transportasi di Asia akan segera di bangun dengan canggih, bila negara lain disekitarnya tidak ikut berkembang dan mengimbangi perubahan di sektor transportasi, maka akan kehilangan banyak kesempatan. Pihak Asing akan menguasai sektor transportasi negara negara ini.
    Indonesia tentu harus segera mungkin berbenah untuk mengimbangi negara negara Asia yang sedang dalam proses membangun jalur Kereta cepat ini. jika tidak tentu Indonesia tidak akan lagi di lirik oleh negara Asing untuk berinvestasi. Indonesia pun akan mengalami kerugian di sektor perekonomian.
    Namun dibalik keuntungan yang di harapkan , ternyata timbul juga masalah dalam menggunakan HST. Indonesia berlokasi diantara dua continetal plate dan dua oceanic plate, sehingga memiliki aktivitas gempa Bumi yang tinggi. Pembangunan infrastruktur sebesar dan sepanjang high speed train akan membutuhkan kerja keras melihat kondisi geoteknik Indonesia . Karena itu pembangunan high speed train di tanah dengan aktifitas seismic dan kesuburan tanah yang tinggi, memerlukan teknologi yang efektif.
     High Speed Train dapat mendorong pertumbuhan Indonesia secara signifikan. Mamfaat dari high speed train tidak hanya memberikan tren positif pada wajah transportasi Indonesia, tetapi juga dari berbagai aspek seperti ekonomi. Bersesuaian dengan MP3EI ( Masterplan Percepatan, Perluasan dan Pembangunan Ekonomi Indonesia ), High Speed Train dapat menjadi katalis untuk mengembangkan dan menyebarkan kekuatan ekonomi Indonesia yang selama ini bertumpu pada kota kota seperti Jakarta. Dengan visi dan misi untuk menjadi pemimpin di masa depan, Indonesia saat ini tengah berusaha untk mendatangkan dan mendorong Investor untuk menaruh investasinya di Indonesia. High Speed Train seharusnya menjadi prioritas utama untuk investasi. Seminar ini dirancang untuk menyebarkan keburuhan Indonesia untuk memiliki High Speed Train dan untuk mendorong investor potensial untuk mengembangkan investasi di Indonesia. Permasalahan di atas akan di bahas secara mendalam oleh pembicara pembicara berkompeten berikut :
      1. Dr Ir Bambang Susantono. MCE ( Wakil Menteri Perhubungan )
      2. Prof. Antonio Gomes Correia (  Head of Geotechnical Group, Univ of Minho/ DEC, Portugal )
      3. Prof Fumio Tat suoka. ( Prof of Geotechnical Engineering , Tokyo University of Science )
      4. Tunjung Inderawan ( Dir Jen Perkereta Apian Kementerian Perhubungan )  
      5 . Kartika Wirjoatmojo ( CEO PT Infrastrukture Indonesia Finance )
      6.  Ignasius Jonan ( Direktur Utama PT KAI )
      7. Krishnahadi S.Pribadi, MSc, Phd ( Ket. Dewan Pakar BKM PII ( Badan Kejuruan Mesin Persatuan Insinyur Indonesia ).


                                                                                     Jakarta 23 November 2012

                                                                                                MULYADI

                                                                                      ( Suara Indonesia Raya  )





























  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar